Jumat, 11 November 2016

NAMA ITU !!!

Kelabu langit pelan memekat
Menggumpal dari hiruk pikuk kebencian
Semakin benak bertualang
Kian terbakar relung kenyamanan

Pikiran indahku gugur
Termakan jentik-jentik marah
Rasa resahku subur
Oleh pupuk kebenaran yang kabur

Langit negeriku mungkin takkan lagi ada pelangi
Warna-warni itu indah masa lalu
Masa kini punya warna sendiri
Dari sapuan kuwas paling bermutu dan kuat

Satu persatu warna pudar lalu lenyap
Entah karena lemah dan putus asa
Entah sirna karena kerelaan
Yang pasti terpaksa karena langit mengharuskan tinggal satu warna katanya

Setiap warna yang pudar harus saling bercengkrama
Setidaknya masih boleh senyum terbungkus
Karena setiap warna yang pudar ternyata telah di berikan satu nama yang sama selama ini
Dan nama itu akan menjadi sebuah warna baru yang berbeda pikirku

Kamis, 03 November 2016

Catatan Merpati Coklat

3 juni 2012 ,,,,
Tak terasa kini sudah lewat empat tahun yg lalu
Semuanya berawal dari kisah cinta yang ku rangkai sejak 2 tahun lagi sebelum waktu itu
Di mana hari demi hari, minggu demi minggu, hingga bulan demi bulan elok menganyam tahun
Di mana kian hari kian indah, kian hari kian hangat, asyik menjelujur rindu
Satu merpati putih Teluk Betung telah memberiku arti
bahwa helaan waktu yg lama tak jua memberi jenuh
kala sejuk kibasan sayap dan merdu suaranya selalu menemani di setiap waktu
3 juni 2012 ,,,,
Kala itu dua tahun sudah ku rangkai kisah cinta ini
Ini pertama kali nya aku berjumpa
Senja itu mentari lambat pergi dari hadapku
Rona merahnya seperti gelaran permadani menyambut tamu agung
Sementara sang dewi malam baru sebentuk lingkaran putih merangkak pelan-pelan,
malu-malu menuju singgasana dari ufuk timur
Bagaimana pula rona wajah ku ?
setelah  mulai kian jelas terdengar kepak sayap merpati putihku datang berkunjung menyongsong hari lahirku besok
Aku agak takut memikirkannya.
Bahwa merpati putihku tidak enggan untuk mendarat di tempatku yang hanya hamparan tanah karang serta di penuhi debu dan ilalang kering
Bahwa merpati putihku tidak menjadi ragu menjejakan kakinya karena takut bulu-bulu nya yang putih berseri akan menjadi kusam berdebu
Aku masih selalu saja termenung dan bertanya tentang itu
Aku ini siapa ?
Agar merpati putihku ini tidak menjadi liar, menjauh pergi, dan semakin jauh untuk kemudian tak akan lagi kembali
Ku perkenalkan diriku dengan sewajarnya
Tidak ada yang ku lebih-lebihkan, apa lagi untuk mengurang-ngurangkan
Karena memang tak ada sesuatu apa pun berlebih untuk bisa ku kurang-kurangkan
Aku juga tidak mencoba untuk memaksanya tinggal
Aku hanya ingin dia tahu bahwa ada merpati coklat di tanah ini yang hidup sedemikian ini
Kandangnya reot, dekil dan bahkan selalu berderit riuh di permainkan angin di atas dahan pohon tua yang mungkin sebentar lagi mati dan tumbang
Hanya penantianlah yang menjadi alasan kenapa keadaan ini tak sempat sekalipun membuatku gentar untuk tetap memijakkan kaki disini sehabis terbang bebas memuji kebesaranNya
Ku biarkan saja merpati putihku berkeliling terbang rendah mengitari kandang ku
Melihat tatapan matanya aku tidak jua mengerti
Entah dia iba pada kesusahanku, entah dia malu mengenalku, dan lantas  menyesal mengunjungiku ,atau apapun aku tak tahu
Aku hanya terkesiap ketika perlahan dia masuk dan rebah di dalam lusuhnya lantai kandangku
Ooohh….
Yeaah… sudah empat tahun yang lalu ketika dia pergi lagi hanya meninggalkan beberapa helai bulu putihnya yang gugur
Mungkin sengaja di tanggalkan karena sudah ternoda oleh debu kotor dari dinding dan lantai kandangku pikirku
Karena memang sangat tidak bisa di jadikan alasan  untuk membuatnya kembali setelah seribu kali otakku mencari
Aku kembali hanya menjalani hari-hari sambil merentangkan sayapku lebar-lebar di tengah hiruk pikuk angin dan daun-daun kering gugur yang di candainya di udara
Demikian lamanya satu tahun aku jalani
2 september 2013,,,,
Merpati putihku datang kembali beberapa bulan sebelum hari itu
Aku terus mengiringi dia yang selalu menemani hari-hari ku
Terbang , mencari makan, bercanda selalu beriringan
Dia tidak lagi punya niat untuk pergi
Seperti apa yang ku impikan diam-diam dalam dada, kepala, demi seluruh jiwa raga ini
Hingga akhirnya di hari itu  2 september 2013
Kami pun bersama memagut satu pita merah
Di situ terkait dua lingkar cincin indah sebagai tanda ikatan dua jiwa raga menyatu
Kami menikah
Dan gemercik air serta  deru angin bersahut-sahutan menjadi pengiring riuh suara merdu seisi alam raya
Menyanyikan lantang kidung cinta perjalanan hidup kami hingga detik ini,

Terima Kasih Tuhan .