Sedang ku intai diam-diam
Merah hati yang mulai pudar
Pernah membuatku berharga
Di antara tumpukan sampah serapah
Ingin ku usik lg ketenangan telaga
Mengayuh biduk kecil
Mengantar alunan beningnya
Menggapai tepian
Apa yang di pikir...
Siapa yang mencuri...
Kapan merah hati pudar...
Kenapa senyum sapa hambar...
Takan terlewat oleh sekedip mata pun
Karena sosok sederhana itu
Adalah gelombang hiruk pikuk imaji
Yang pernah bergelora di tiap tarikan nafasku
Tapi alam berkata lain
Mentari mengoyak langit
Imajiku harus pulang
Dengan wajah kusut
Sekusut selimut tidurku
Timor241217