Senin, 18 September 2017

Suara Ku Si Kambing Hitam

Malam ini
Aku yang sendiri
Masih terus berbakti
Laksanakan janji

Di sini
Tak boleh ada ringis
Meski luka mengangah
Belulang patah hanya oleh fitnah

Perlahan begitu kucintai
Rumah tempat ku makan dan minum
Berawal dari keterpaksaan
Perlahan asyik ku nikmati

Di tempat ini
Aku seperti tidak mencintai diri
Di sini lutut menikam tanah
Dada merayapi karang

Kini menjadi bagian dari sanubari
Bahwa diri ku telah di hargai sangat murah
Lebih murah dari hati ayam yang masih segar berdarah-darah
Bahkan mengambil peran sebagai kambing hitam membuatku jauh lebih murah dari kambing kiloan penuh lalat yang teronggok di lapak-lapak daging

Tapi ini tempatku
Aku bahagia disini
Setidaknya langkah berat kura-kura
Rayap lamban siput
Masih setia ku jadikan panutan

Aku mungkin hanya pion yang setiap saat siap menanggung peran kambing hitam
Tapi kerelaan diri ini
Biarpun harus ku hargai sendiri
Di situlah aku merasa hidup

Di sana-sini
Selalu hangat gumam bibir-bibir merah menor mencela
Di selingi nada-nada minor bibir hitam keriput

Itu semua indah
Sangat menghibur
Laksana petikan kecapi
Dari jemari lentik dara tiongkok
Dalam dada dan kepala ini

Teruslah demikian
Tolong jangan berhenti
Karena aku selalu setia menanti
Menjadi kambing hitam

Timor@Sanjose Education Park180917