Sejak aku di anugerahi nestapa
Senyum mu yang rupawan
Tuturmu yang menawan
Tak lagi manis menyapa
Berdenyut-denyut waktu terlewat hambar
Candamu bising pesawat memekakkan telinga
Tawamu halilintar merobek angkasa
Elus halusmu gelombang menampar karang
Hatiku pecah bagai ombak
Linang air matamu gelinding batu cadas di tebing terjalmenjadi bangkai
Harum tubuhmu busuk sesakkan dada
Juntai rambutmu cambuk mencabik kulit
Dalam pelukmu aku luka parah
Sudut bibirmu yang membiru
Bola matamu yang merona merah
Kontaminasi racun yang ikhlas kau bagi cuma-cuma
Aku takkan binasa sayang
Bisamu tak mematikan
Seperti mereka
Satu persatu menjadi bangkai
Dari nikmatmu yang melenakan
Sejak aku di anugerahi nestapa
Sekuat karang aku menjulang
Kau tinggal kelembaban pasir
Kala laut surut di tepian pantai
Senyum mu yang rupawan
Tuturmu yang menawan
Tak lagi manis menyapa
Berdenyut-denyut waktu terlewat hambar
Candamu bising pesawat memekakkan telinga
Tawamu halilintar merobek angkasa
Elus halusmu gelombang menampar karang
Hatiku pecah bagai ombak
Linang air matamu gelinding batu cadas di tebing terjalmenjadi bangkai
Harum tubuhmu busuk sesakkan dada
Juntai rambutmu cambuk mencabik kulit
Dalam pelukmu aku luka parah
Sudut bibirmu yang membiru
Bola matamu yang merona merah
Kontaminasi racun yang ikhlas kau bagi cuma-cuma
Aku takkan binasa sayang
Bisamu tak mematikan
Seperti mereka
Satu persatu menjadi bangkai
Dari nikmatmu yang melenakan
Sejak aku di anugerahi nestapa
Sekuat karang aku menjulang
Kau tinggal kelembaban pasir
Kala laut surut di tepian pantai