Teman...
Maafkan ku gores bait ini
Bacalah saat hati riang
Agar niatku berlabuh dengan girang
Ku tulis ini dengan air mata
Tetes demi tetes hiasi kata
Membasuh setiap bahasa nestapa
Agar kau nyaman ku sapa
Tak ada niat lain
Ku tuangkan rasa
Pada lembar putih ini
Selain menjunjung indah sebuah persahabatan
Bertemanlah kita untuk senang-senang saja
Karena pengorbanan yang ku pelihara
Terlampau kecil
Takan cukup untuk turut menangisi setiap jengkal lara
Bertemanlah kita hanya untuk senang-senang saja
Karena rasa yang ku asuh
Terlampau hambar dan beku
Takan mampu untuk menyelami setiap gundah saat kau tenggelam
Kalau kau sangka aku jenis manusia biadab yang hanya ingin senang-senang
Atau hanya pentingkan ego lalu menabung keuntungan dari setiap relasi
Kau salah...
Relung hatiku teramat sempit
Rasanya tak muat menampung simpatimu saat aku di hajar gulana
Ruang ego ku telah amat sumpek
Takan mungkin menyambut sejuk pedulimu
Hanya akan semakin sesak
Dan air mataku harus meluap-luap dari tempatnya bersemayam
Teman...
Jejak air mata ini semata bentuk dari kelemahanku
Pada setiap ketidakmampuanku
Mengambil bagian dalam setiap nestapa hidupmu
Teman...
Jika nanti kau terima lembar ini
Pergilah berlayar ke tempat yang indah
Atau cobalah menyusuri keindahan alam
Biar segala kebodohan pada lembar ini
Terabaikan oleh riuh camar yang terbang rendah
Biar khilaf yang ku syairkan ini
Tersapu oleh angin pegunungan yang sejuk berhembus
Sekian dulu teman
Simpan baik-baik pesanku
Tetaplah jadi teman baik ku
Kita senang-senang saja
Itu lebih baik...
Timor151017