-Roni Lette-
Desember nan lembut
Bebatuan menghijau lumut
Menjunjung langit berkabut
Tanpa saling menyikut
Desemberku yang lembut
Sebentar lagi melarut
Oleh waktu yang ngebut
Semoga indahmu tak berubah kalut
Lembut warna pepohonan
Harum aroma udara
Sejuk air
Subur tanah
Apa-apa yang kupijak
Tanah, batu, ranting, dedaunan kering,
Manja menjemputku
Panggung-panggung yang kuarungi
Nyata dan maya
Riuh menyambutku hangat
Kupu-kupu berpesta
Tarikan indah kepak sahaja
Tetap kuingat dalam lena
Pada kepompong nan sederhana
Tak perlu lagi mimpi
Akan indah yang terimpi
Hidup telah utuh memeluk
Tinggal kunikmati
Hanya akan kubuang
Buruk yang membenalu
Pada taman hati
Hingga gelap tak lagi kerap menutup mata
Terimakasih desember
Pada apa-apa yang kau beri,
Timor281219
_Roni Lette_
Kuceritakan sisa peluh kepada apa pun
Tentang waktu yang menghimpit
Tentang mentari membakar kulit
Tentang pengap oleh ruang yang pelit
Kupilih tuliskan perih pada apa pun
Setelah rintih-rintih terkaram letih
Mencoba sedikit munafik
Dengan diksi nan apik
Melangkah di atas batu" parak
Kala senja menorehkan merah
Riuh riak bercengkrama
Pada kerling keemasan laut pesisir barat
Coba gantungkan luka pada senja
Entar kan terhisap malam
Berharap terhapus penat
Lama menjepit dada
Hai pikiran yang melanglang masa
Kenapa sulit mengatur rasa
Bukankah kau sang pelukis realita
Kenapa perjalananku lara
Tanah diam
Aku hanyalah debu
Batu diam
Aku hanyalah kerikil
Kayu diam
Aku hanyalah dedaunan kering
Angin berpesta atasku
Sebab aku munafik
Timor221219