Selasa, 30 Januari 2018

Pergilah...

Bergegaslah
Lekas
Kejarlah waktu
Lupakan ini

Berhentilah
Cepat
Nafsu sesal
Aku kesal

Jangan menoleh
Buang resah
Meski wajah kerap melukis peduli
Hapus itu

Aku sudah ingin lelap
Tergilas waktu kembali
Hingga terlena
Nikmati

Segerakan langkah
Pada Wadas tekadnya
Jangan mau tergilas waktu
Aku akan gelisah membencimu

Timor300118

Jumat, 19 Januari 2018

Tak Perlu Ada Judul




Hahahahahaaa...
Kau tau kenapa aku tertawa
Hahaha...
Aku menertawakan hujan

Dia terlalu baik
Kau tau kenapa
Rinai yang kian deras menghempas
T’lah membawa kita sepayung berdua

Hujan semakin deras
Halilintar menggelegar
Cahayanya mencakar persada
Sungguh Januari yang indah

Hahahahahaaa...
Kenapa tertawa bang ?
Hahaha...
Aku menertawakan halilintar

Dia sungguh baik
Kenapa baik bang ?
Suaranya yang garang
Cahayanya yang sangar

T’lah membawa gadis sombong sepertimu
Memeluk pinggangku erat
Meski esok kau melupakan ini
Dan kembali dengan goyangan pinggulmu yang sombong

Hahahahahaaa...
Terimakasih januari



Timor200118

Kamis, 18 Januari 2018

Siapa Kau...

Kalau kau pikir
Rembulan adalah kekasih bumi
Lantas apa jingga yang setia memelukmu
Itu bukan untukmu

Lalu kau beralih
Mentari adalah kekasihnya
Tak perlu resahmu kau tebar pada remang malam
Tidak kah kau tamak

Bumi tidak mengawini mereka
Tapi ketabahannya...
Keikhlasannya...
Mereka setia mencintainya

Kau adalah kemauan
Ketamakan yang penuh perhitungan
Yang membumi dalam sanubari
Ku maklumkan...

Karena kau adalah juga aku
Kita yang mabuk pada nikmatnya lupa
Tentang apa itu lupa diri
Ku ingatkan...



Timor180118

Jumat, 12 Januari 2018

Siapa aku...






Aku...
Segumpal daging
Sejuta keinginan
Meracuni tiap detak waktu

Ya...
sehembus roh
Menafasi tak jemu
Tiap tingkah langkahku

Seperti mentari yang angkuh
Kala ku butuh kesejukan
Juga lembayung yang sombong menghitam
Saat ku rindukan hangat

Jadilah aku hati
Pencinta yang tamak
dahaga pada lembut tutur
lapar akan halus sentuh

seperti anak ayam
berkicau aneh
di tengah sekumpulan pipit
bersama mengais debu

apa ini karunia ?
atau petaka ?
tak mungkin karma
tidak...

ayah ibuku telah tiada
mereka raib di terkam kucing
sedetik kemudian
ada suara ...

manis...
lalu nampak jari-jari lentik
menjemputnya dalam pelukan
aku sendirian dan kedinginan



Timor120118







Sabtu, 06 Januari 2018

Tunggu Aku Saat Mentari Padam

Sedang ku intai diam-diam
Merah hati yang mulai pudar
Pernah membuatku berharga
Di antara tumpukan  sampah serapah

Ingin ku usik lg ketenangan telaga
Mengayuh biduk kecil
Mengantar alunan beningnya
Menggapai tepian

Apa yang di pikir...
Siapa yang mencuri...
Kapan  merah hati pudar...
Kenapa senyum sapa hambar...

Takan terlewat oleh sekedip mata pun
Karena sosok sederhana itu
Adalah gelombang hiruk pikuk imaji
Yang pernah bergelora di tiap tarikan nafasku

Tapi alam berkata lain
Mentari mengoyak langit
Imajiku harus pulang
Dengan wajah kusut
Sekusut selimut tidurku

Timor241217

Jumat, 05 Januari 2018

Masihkah Rindu...

Masih sama
Bayu tetap dingin menusuk
Mentari kerap lunglai meringkuk
Warnai Januari

Hati geram menjambak mega
Yang girang melukis nestapa
Meski tak pernah jadi apa-apa 
Imajiku enggan tertawa

Yang ku rindui hari ini
Bukan cinta yang terjawab
Lantas mesti ku ukir kunang-kunang riuh menari
Di awang-awang perasaanku

Bukan...
Bukan itu !

Rindu ini masih setia
Nikmati gigil tertusuk angin
Juga lunglai terbalut mega
Di langit Januari

Yang ku sesali kini
Mengapa tak ku lukis
Wajah angkuh sang waktu
Yang dingin meninggalkanku
Di penghujung desember

Agar dapat ku ukir pasti senyumku
Dan memulai langkahku
Menghajar rindu-rindu
Biar rasa...


Timor06012018