Selasa, 06 Februari 2018

Tenggelam...

Syairmu lembabkan lembah
Lama kering terkuras dahaga
Pucuk layu merona
Pelan mengacung kembang

Diksi-diksi mengalir sejuk
Bagai mata air
Berkelana di gurun-gurun
Segarkan gersang sanubari

Siapakah kau sang kembara kata
Berani merobek-robek sampul kerinduan
Setelah ku tera dengan keikhlasan
Pada bait-bait air mata

Benarkah hati ?
Semua yang terucap bibir
Apa yang terlukis jemari
Ataukah hanya imaji sang kembara kata

Selembar bait bersuara...

Aku adalah puisi
Lahir di setiap detak waktu
Aku adalah rekayasa
Tumbuh dari imajinasi
Di permainkan sekehendak mereka
Di manipulasi kapanpun mereka mau
Hingga aku tak kuasa memilih mati
Sebab aku bahkan lahir hanya oleh lamunan

Ooh...aku mengerti sekarang
Aku selalu tak mampu
Untuk tetap berpijak pada tera keikhlasan
Yang ku patri pada sampul kerinduan

Aku lemah...
Aku rindu...
Aku menangis...

Timor060218