Senin, 26 Desember 2016

Merah, Kuning, Hijau, Di langit yang biru

Merah,
nyaris seumpama darah
merembes deras pada marah
di tiap-tiap hati yang gerah
darah dan keringat yang t'lah hilang terperah
marah pada alam yang menjarah

Kuning,
tak ada kepastian
tak punya rima
ada senyum petani bersorak
memandang riang makhluk piaraannya dengan arit di tangan
ada geram keindahan menangisi bening sungai yang hilang

Hijau,
telah terusir kemarau
pudar pula galau
risau pun terbunuh senda gurau

Di langit yang biru,
berbondong-bondong halimun penuh selulit
pelan warnai lengkung wajah angkasa
tawa senyum petani membahana
tawa yang lebar kepada alam
senyum yang lapang kepada langit

Itu hidup mereka
melalui tumpukan amarah dan senyum haru

Timor 271216