Sabtu, 10 Juni 2017

Di Timur Matahari

Di timur mata angin
Benih-benih mentari merajah puncak-puncak persada
Cucupi bening butir embun
Pada kuncup-kuncup permadani hijau

Nampak lamban merayap
Barisan lengkung tanduk
Susuri setapak
Sungguh itu bukan manusia yang tau aturan

Penghuni lembah terpesona
Anak gembala
Kepak kupu-kupu
lantunkan hymne pada tuan jagat

Sungguh keindahan itu abadi
Setelah tiada
Di gilas kaki tangan baja
Wajah-wajah penjarah

Di timur mata angin
Benih-benih mentari merajah puncak-puncak menara
Cucupi jernih jejak embun
Pada bidang pualam gedung menjulang

Penghuni kota lalu terhenyak
Bising mesin
Deru kendaraan
Merontah hidupkan kota

Sungguh ini indah yang berbeda
Seruling gembala telah punah
Bibir yang dulu lembut meniupkan nada
Kini berkeliaran menjual kabar hari ini

Kepak kupu-kupu
T'lah mati hymne buat tuan jagat
Lentik sayap pun kusam
Hitam mengibas polusi

Rahim bumi telah mandul
Alam tak lagi romantis bersenggama
Tiap ejakulasi lahirkan nestapa
Bencana bagi seantero persada

Ahh...Keindahan itu...


Timor100617


Kamis, 08 Juni 2017

Dimana Kaki Surga...

Surga dan neraka
Masih kabar akbar
Di tiupkan turun temurun
Bibir ke bibir

Salut buat bangga-bangga
Pada dada dan kepala
Pernah gadai nyawa
Demi kabar akbar

Sementara parade martir
Berakhir di mana
Menjadi apa
Masih sangka-sangka

Gamang...
Teringat mama
Pernah gadai nyawa
Demi aku bisa tertawa

Bimbang...
Timbang-timbang
Rela mati demi apa
Pengecutku berpikir

Demi kabar ?
Tentu
Maka ada luka
Pengorbanan mama sia-sia

Demi mama ?
Itu bakti
Dan kabar
Masih juga sangka-sangka

Dan aku ingin surga...


Timor090617