Jumat, 06 Januari 2017

Selamat Malam Kota

Jelang tengah malam
Jalan kotaku suram
Aura malas kerling lampu jalan
Bagai mata mata susah
Ina penjual kacang kulit yang resah

Mata yang memerah
Tak pernah menyerah
Menatap lampu-lampu sedan mewah
Hilir mudik mengibas debu
kau tetap kalam
Seperti alunan api lampu minyak
Satu-satunya teman menghalau nyenyak

Setiap malam adalah hidupmu
Dan siang adalah baktimu
Wajahmu yang menghitam
Bukan bias dari kepayahan
Sebab senyum yang menghiasinya
Bukan senyum murahan
Kulitmu yang mulai mengeriput
Bukan iritasi akan kesusahan
Sebab kulit itu
Memang bukan barang yang kau perdagangkan

Tak pernah resah pada apa yang kau jalani
karena jalan ini adalah caramu hidup
keresahan itu hanya kepada
kenapa setiap malam harus berganti siang
Karena jalan yang kau pilih
Adalah satu-satunya kehidupan malam yang suci