Hei Kepala...
Kala kau mendiami puncak urat-urat leher kaum penyair
Yang dengan lantang mengagung-agungkan tentang kebesaranmu
Melambung tinggi mengaruk-garuk angkasa
Teramat dalam hingga menggerus dasar-dasar samudera
Tapi ruang dan waktu...
Masih mampu menghajarmu
Hari ini kau harus berpikir apa
Lantas saat itu kau harus menulis apa
Ketahuilah wahai kau sang kepala
Ketika kau bertahta dipuncak batang leherku
Perjuanganku untuk memuliakanmu takan pernah surut
Hingga kita lelap disinggasana dingin penuh debu kelak
Bahwa ruang dan waktu
Takan pernah mampu mengarahkanmu
Mereka takan berkuasa padamu
Meski tak lelah mencoba
Kupastikan...
Dipuncak batang leherku
Pikiranmu adalah bebas tak berbatas
Imajinasimu adalah luas tak bertepi