Sabtu, 29 Juli 2017

Kamu Telanjang

Akhir-akhir ini
Lebih sulit menggores kata
Telah ku eja kembali
Bait demi bait yang pernah ku tulis
Ohhh...ternyata telah sekian lama
Aku telanjangi diri
Ohh..imajinasiku
Haruskah ku buang pena dan kertas
Demi menjegal kepicikanmu ?

Timor280717

Sabtu, 22 Juli 2017

Pemburu Jingga

Pantai adalah istana
Debur lembut ombak
Riak buih bagai permadani salju
Tempat hilir mudik imaji
Rindang lontar jadi beranda
Sejuk sepoi angin
Tapaki kilau pasir basah
Surga berjuta keluh kesah
Iringi mentari pulang
Ikhlas hari demi hari
Sekedar hanguskan resah
Hadir tak henti-henti
Di kepalamu ada sadar
Harimu sia-sia
Tapi hatimu terlalu kecut
Berhenti candai jingga
Jingga yang setia cumbui senja
Seperti setiamu pada pesisir barat tanah ini
Pada rona jingga langit sepi
Tempat kau buang jutaan resah
Esok aku akan kembali
Menemanimu menatap langit
Entah jingga esok
Sebuah nikmat Ilahi
Atau masih sekedar penghibur luka
Timor21072017

Kamis, 13 Juli 2017

Kosong...

Hari ini
Sejenak benak pulang
Kunjungi masa lalu
Masa yang serba riang

Setengah bersandar pada dipan tua
Yang kerap riuh berderit
Kasur kapuk yang sebentar lagi lapuk
Dulu membuaiku empuk
Gitar tua yang dulu setia menemaniku
Melangkah gagah pada panggung-panggung kota
Masih tampak sangar di dinding
Meski tak terawat penuh debu
Hilang sudah sepi
Sepi yang dulu menyedot berlinting-linting tembakau
Sepi yang dulu menghembus pekat asap
Wadah ku lukiskan lengkung dagumu
Punah sudah sunyi
Sunyi yang dulu temaniku candai lukis wajahmu
Sunyi yang mengajakku tarikan jari
Lahirkan nada demi nada tentangmu tentang kita
Kini ku dapati lagi
Sunyi juga sepi
Tanpa aroma tembakau
Tanpa denting nada-nada
Hari ini
Sunyi
Sepi
Juga kosong

Timor120717

Kumbang dan Kembang

Begitu banyak tutur
Kau coretkan tiap waktu
Hingga detak waktu tak pernah tidur

Menyanyikan bahasamu

Kias yang kau gelar
Maniskan umpat yang kau cecar
Berjuta kepala dengan bibir mekar
Memuji tiada sekedar
Kerut dagumu
Menggambar senyum seumpama kembang tak bernama
Indah itu pasti
Harum ? tak pasti nasib kumbang yg t'lah menghirupnya
Hingga si kumbang kecil itu
Yang menulis ini
Setelah membaca itu
Mulai henti merintih
Tuhan maha pandai melukis ujudmu
Tuturmu bukan halangan
Mengundang kumbang itu berdecak kagum
Pada tiap-tiap sosokmu yang ranum
Apalah arti sebuah kata
Cuma lidah yang menari bebas
Apa juga arti sebuah bahasa
Hanya bahasan di waktu luang
Kembang itu kau
Yang selalu mekar
Kumbang kecil itu aku
Yang selalu hanya diam,
Membaca,
Dan menulis untuk melukismu...
Timor070717