Jumat, 25 Desember 2020

Sang Kepala

Hei Kepala...
Kala kau mendiami puncak urat-urat leher kaum penyair
Yang dengan lantang mengagung-agungkan tentang kebesaranmu
Melambung tinggi mengaruk-garuk angkasa
Teramat dalam hingga menggerus dasar-dasar samudera

Tapi ruang dan waktu...
Masih mampu menghajarmu
Hari ini kau harus berpikir apa
Lantas saat itu kau harus menulis apa

Ketahuilah wahai kau sang kepala
Ketika kau bertahta dipuncak batang leherku
Perjuanganku untuk memuliakanmu takan pernah surut
Hingga kita lelap disinggasana dingin penuh debu kelak

Bahwa ruang dan waktu
Takan pernah mampu mengarahkanmu
Mereka takan berkuasa padamu
Meski tak lelah mencoba

Kupastikan...
Dipuncak batang leherku
Pikiranmu adalah bebas tak berbatas
Imajinasimu adalah luas tak bertepi

Bahkan hingga kau tidak perpikir
Untuk menuliskan apa-apa....
Itu bukan kalah yg buatmu tertunduk
Itu pilihan bebasmu

Pikirkan itu hei kepala.

_Roni Lette_
Timor261220

Jumat, 25 September 2020

Selamat Pagi Corona


Kau datang lagi
Demikian rasaku
Meski belum benar-benar pernah pergi
Sirna dari persadaku

Aku masih begini
Merawat sakit yg dulu
Dengan doa pada malam-malam sunyi
Berpikir tetap tegar bagai batu

Kini kau coba kembali
Memeluk hari-hari
Telah lupakah engkau kini
Hadirkan luka tempo hari

Kala itu
Kau datang menumpas cinta
Koyakkan genggam jemari
Memberi jarak pada kepedulian

Tapi aku sekalian tak lagi bodoh
Cinta sudah mampu menumpas petaka
Genggam jemari kian erat membasmi lara
Kepedulian terlalu dalam untuk coba kau kuras

Aku ingatkan
Aku sekalian akan tetap berdiri
Menyambutmu dengan tawa
Kapan saja kau datang membawa duri

Selamat pagi corona



Roni Lette
Timor260920

Selasa, 22 September 2020

Aku Adalah Masalah


Kepada fatamorgana
Aku pernah belajar bersalin rupa
Tiada jua sepasang mata
Tersesat lantas terpana

Kepada warna-warni pelangi
Aku pernah sombong merengkuh langit
Tak jua sepasang mata mengintip
Lantas tak berkedip

Kepada angin musim
T'lah ku curi spiritnya merambah bumi
Tak jua sekuntum kembang berdendang
Lantas terbang melayang

Kepada kemarau september
Aku lantang bertanya...
Kemana kau bawa pergi sejuk lembab lembayung...
Lantas banjir menyisir pelataran barat

Dan lantas otakku pecah
Berserakan
Memetik kuncup-kuncup masalah
Yang tampak subur ditanah ini...



-Roni Lette-
Timor230920

Senin, 16 Maret 2020

Dialog Cinta Dibawah Todongan Corona

-Roni Lette-

"Nona..,
Detik ini demi dunia dan akhirat aku bersumpah,
Kau akan selalu jadi perempuan yang utama untukku...".

"Benarkah bang apa yang kau katakan itu...,
Benarkah sebagai yang utama hanya aku satu-satunya yang kan selalu tinggal disampingmu hingga rambutku memutih kelak...".

"Jangan pernah kau tanyakan cinta kita setelah detik-detik ini nona...".

"Kenapa ?"

"Tak tahu kah kau,
Bahwa dijaman corona yang hiruk pikuk ini,
Detik-detik kemudian adalah waktu yang tak pasti kita temui nona ".



Timor,160320

Rabu, 08 Januari 2020

Sepasang Berandal

_Roni Lette_

Kita bengal
Tidak karena gagal
Tanpa sesal
Ini kemauan akal

Kita nakal
Sebagai bekal
Melibas aral
Tanpa banyak khayal

Cibir merah
Kutuk hitam
Kalian marah
Mereka geram

Tunjukan...
Kita takan bosan
Berpindah jalan
Ditengah hujan

Basah
Adalah berkah

Bait-bait tak pernah lelah
Mengikat diksi bagai penjara
Entah
Tentang apa

Kamu yang nakal
Aku yang bengal
Tak perlu kesal
Kita berandal



Timor090120