Pagi
berulang kau usik nikmat malam
yang ku jadikan hadiah bagi hari
sederet waktu yang ku langkahi tegap hingga tertatih
Pagi
entah aku yang egois
atau engkau yang sombong
berulang dan berulang masih ku rasakan kesal
Pagi
kau halau hangat malam
cerah pagi mu sadarkan persada
mungkin aku hanya cemburu pada sesama penghuni persada
Pagi
maafkan aku
tak menyambutmu dengan sorak sorai
seperti kicau dan kokok unggas menyanyikan kidung kebesaranmu
Pagi
dalam lemah diriku
aku baru akan berterima kasih
setelah sekian rona wajah-wajah asli
datang mendekapku
Selamat pagi anakku
selamat pagi saudaraku
selamat pagi suamiku
selamat pagi...pagiku