Mentari melukis wajah elok
Melatari ufuk timur
Di batas laut
Senja pantai teddys
Semilir angin sejuk menggapai hati
Sehabis berduyun-duyun menggulung ombak
Desahan ombak mesra berbisik basah
Pada tiang-tiang dermaga tua
Di lapak kecil beraroma kopi manis
Seraut wajah manis tak bersuara
Hanya mata berbicara
Menulis canda di pelataran jingga
Wajah yang selalu setia menanti
Kilauan pasir memainkan kerlap-kerlip jingga
Riuh mencandai sisa-sisa jejak mentari
Sebuah kepergian yang berulang
Hingga jingga pun hilang
Kecut membayangi pesonamu
Terlintas hilang yang pernah mendera
Pada sepenggal waktu yang pernah kau lalui
Tak perlu kau bawa-bawa kenangan itu nona
Biarkan pergi bersama jingga kali ini
Bahuku akan selalu ada di tiap-tiap senja
Bersama menulis canda di tiap-tiap jingga
Timor@pantai Teddys010317
Melatari ufuk timur
Di batas laut
Senja pantai teddys
Semilir angin sejuk menggapai hati
Sehabis berduyun-duyun menggulung ombak
Desahan ombak mesra berbisik basah
Pada tiang-tiang dermaga tua
Di lapak kecil beraroma kopi manis
Seraut wajah manis tak bersuara
Hanya mata berbicara
Menulis canda di pelataran jingga
Wajah yang selalu setia menanti
Kilauan pasir memainkan kerlap-kerlip jingga
Riuh mencandai sisa-sisa jejak mentari
Sebuah kepergian yang berulang
Hingga jingga pun hilang
Kecut membayangi pesonamu
Terlintas hilang yang pernah mendera
Pada sepenggal waktu yang pernah kau lalui
Tak perlu kau bawa-bawa kenangan itu nona
Biarkan pergi bersama jingga kali ini
Bahuku akan selalu ada di tiap-tiap senja
Bersama menulis canda di tiap-tiap jingga
Timor@pantai Teddys010317