Seperti belajar melukis
Dengan senyum merekah manis
Warna-warni pasti yang kau gores
Membentuk raut tangis
Sekilas kau terperangah
Setiap garis-garis halus yang kau tarik
Coba berbisik pada sketsa
Tersenyumlah pada dunia
Wajah itu semakin muram menatapmu
Kau makin tersenyum lebar
Lalu melukis sekuntum mawar
Pada kuping sang wajah sketsa
Kecut mengkerut rona pipi itu
Kau tertunduk
Coba sembunyi dari tatapan itu
Seribu kali kau tersenyum
Seribu gurat sedih yang kau gores
Coba kau selami
Kedalaman suara hati
Temukan tempatmu bersembunyi
Hati berbisik tak mungkin
Selembar kanvas putih
Ikhlas kau sapukan kuwas
Pada satu garis lurus
Wajahmu bersemu merah
Itu aku
Aku yang ini
Yang menatap sketsa ini
Ujarmu berbinar
Mendung perlahan tersibak
Kilau mentari menatapmu hangat
Cairkan kebekuan yang lama bekap hati
Aku tau telah lama aku penipu
Jujurmu telah lama subur
Tumbuh di penggal hayatmu dalam diam
Bagai rumpun kaktus di tengah gurun
Tak binasa oleh badai pasir yang menderu-deru
Tapi kau terus berlari
Ikuti setiap lekuk fatamorgana
Karena jujur yang ini
Jujur yang terlalu dalam melukai
Maafkan aku hati...
Timor060317
Dengan senyum merekah manis
Warna-warni pasti yang kau gores
Membentuk raut tangis
Sekilas kau terperangah
Setiap garis-garis halus yang kau tarik
Coba berbisik pada sketsa
Tersenyumlah pada dunia
Wajah itu semakin muram menatapmu
Kau makin tersenyum lebar
Lalu melukis sekuntum mawar
Pada kuping sang wajah sketsa
Kecut mengkerut rona pipi itu
Kau tertunduk
Coba sembunyi dari tatapan itu
Seribu kali kau tersenyum
Seribu gurat sedih yang kau gores
Coba kau selami
Kedalaman suara hati
Temukan tempatmu bersembunyi
Hati berbisik tak mungkin
Selembar kanvas putih
Ikhlas kau sapukan kuwas
Pada satu garis lurus
Wajahmu bersemu merah
Itu aku
Aku yang ini
Yang menatap sketsa ini
Ujarmu berbinar
Mendung perlahan tersibak
Kilau mentari menatapmu hangat
Cairkan kebekuan yang lama bekap hati
Aku tau telah lama aku penipu
Jujurmu telah lama subur
Tumbuh di penggal hayatmu dalam diam
Bagai rumpun kaktus di tengah gurun
Tak binasa oleh badai pasir yang menderu-deru
Tapi kau terus berlari
Ikuti setiap lekuk fatamorgana
Karena jujur yang ini
Jujur yang terlalu dalam melukai
Maafkan aku hati...
Timor060317
Tidak ada komentar:
Posting Komentar