Rabu, 21 Februari 2018

Hmm...Hahahahaha...

Hahahahaha...
Ku hirup dalam-dalam
Relung-relung tiap imaji
Kerinduan masih jadi lalapan segar
Santapan tetap para penyair
Lembar demi lembar
Mengoral lembut runcing mata pena
Lantas membuncah syair-syair kelana hati
Hahahahaha...
Ku pikir ini aura alam
Mewarnai langit teramat kelabu
Hingga bumi basah
Oleh persada yang berlinang air mata
Lalu sekuntum haiku bersungut pasrah
"Rembulan hilang
Mentari tak menyapa
Bumi menangis"
Hahahahaha...
Sepertiku yang kecanduan lalapan
Hahahahaha...


Timor200218

Tidak ada komentar:

Posting Komentar