Senin, 06 Februari 2017

Aku Laki-Laki,Nona...

Daun-daun layu
Di seantero resah wajahmu
Kau berpaling muka
Di tengkukmu ranting-ranting patah bergemuruh

"Pergi...!".
Desah lemah di balik getar bahumu
Seketika lembayung hitam merengsek
Selimuti siang malamku

Sepenggal jejak
Kala itu kita bodoh menghembus bara
Hati kita lepuh di bakar api
Cinta meleleh lantas menguap sirna

Kini rintihanmu begitu parau
Menggema di tiap-tiap siang dan malamku
Merdu mendesah di pelataran jiwaku
Mencumbui nikmat laraku

Nona...
Tutup saja matamu
Biar tak jengah meradang
Saat ku sibak lembayung hitam itu

Jangan ada tangis
Jangan ada sesal
Tak perlu luruh hatimu
Aku laki-laki...

Tangisku kini adalah senyuman
Yang dulu kau sambut malu-malu
Luka ku adalah canda
Yang pernah kau hirup bagai candu di lenganku

Nona...
Kau bahkan tak pernah tau
Setiap cinta yang pernah coba obati lukamu
Selalu datang menyapamu melalui doa-doa ku

Sebab aku laki-laki...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar