Minggu, 23 Oktober 2016

Pena Muram

Aku terhanyut
Seperti bungkus buras yang ku larungkan ke laut siang tadi
Buih gelombang sudah tidak lagi putih
Mungkin berubah mengikuti alur jaman
Bukit" sdh tidak lagi menyapa dgn senyuman
Yang nampak hanya dada bidang buas menantang matahari
Seperti kecewa pada angin kemakmuran masa ini
Tiang" besi memancarkan roh" kelaparan
Ketamakkan tampil gagah sebagai menara industri
Mengusik tarian bebas elang liar kala memuji kebesaran pencipta
Senja ini begitu sepi
Cairan pekat larutan sejumput kopi dan gula lumayan jd teman
Hingga gelap menerpa
Lilin" industri jd penghibur
Di kejauhan nampak berbaris dengan kerlap kerlip di puncaknya
Sdh sedemikian lemah tanah ini
Ketika hanya mampu menjadi alas kaki kemajuan
Pohon berubah menjadi tiang besi industri
Pantai tertimbun tembok industri
Sungai menjadi air comberan industri
Orang"nya....?
Malah berlomba" menjadi bahan bakar industri
Hahh...
Kuhirup kopi dalam"
Sejenak benakku terbang
Mengitari diriku sendiri
Kutatap wajahku lekat
Kau jadi apa ?
Aku telah menjadi manusia paling hina
Yang hanya mampu menulis kelemahan" ku sendiri.
Lembata 072016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar